Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Yang Sangat Erat Kaitannya

Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Yang Sangat Erat Kaitannya

Bagi banyak umat Kristen dan Katolik, tentunya hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah satu kesinambungan penting yang cukup erat. Karena di Alkitab, kisah dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru merupakan surat yang runut dari awal mula dunia dijadikan hingga akhir dunia nantinya. Oleh sebab itu sudah sepantasnya jika umat Kristen memahami lebih dalam bagaimana runutan dan hubungan antara keduanya tersebut. Termasuk bagaimana tokoh-tokoh Alkitab memberitakan firman Allah untuk bisa digenapi pada akhirnya nanti. Bagi yang ingin tahu lebih jelasnya, berikut ini sedikit mengenai hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang sering kali kurang dipahami orang Kristen sendiri.

Tentang Perjanjian Lama

Adapun Perjanjian Lama sendiri terdiri dari 39 kitab mulai dari Kitab Kejadian hingga Kitab Maleakhi. Dalam Perjanjian Lama, ada banyak tokoh Alkitab yang dikisahkan mulai dari Adam dan Hawa hingga keturunan nabi Nuh menurut Alkitab serta kisah banyak nabi besar lainnya di kalangan Bangsa Israel. Begitu halnya kisah tentang bangsa tersebut keluar dari tanah Mesir. Pada dasarnya Perjanjian Lama ini memuat firman Allah saat sebelum Yesus lahir. Sehingga berfokus pada pemberitaan akan kehadiran Yesus di tengah-tengah dunia nantinya.

Tentang Perjanjian Baru

Lain halnya dengan Perjanjian Baru, dimana kitabnya dimulai dari kitab Injil yang seluruhnya mengisahkan tentang kelahiran Yesus hingga penyaliban Yesus dan Yesus naik ke surga. Sesudah Injil, maka surat-surat dalam Perjanjian Baru lebih merupakan surat-surat dari para rasul pada para jemaatNya sesudah masa kehadiran Yesus di dunia.

Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Dari penjelasan di atas, maka cukup jelas gambaran dari hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Pada dasarnya, kedua kitab ini adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan. Karena saat disatukan keduanya secara runut memberitakan firman Allah berikut isi dunia dari awal hingga akhirnya. Sehingga seharusnya seperti saat ini, maka Alkitab adalah terdiri dari dua bagian tersebut yang berkaitan antara satu dengan yang lain. Oleh sebab itu butuh hikmat dari Tuhan untuk menyelami isi Alkitab sehingga bisa memahami konsep yang Tuhan berikan secara garis besar tentang firmanNya yang kekal. Melalui manfaat membaca Alkitab setiap hari secara rutin, maka tentu umat Kristen dapat makin memahami hubungan antara dua bagian tersebut. Baik untuk Perjanjian Lama hingga untuk Perjanjian Baru, sehingga melalui hal tersebut, maka nama Tuhan akan dapat dipermuliakan.

Itulah sedikit mengenai hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sudah jelas jika ditinjau dari sejarah penulisan Alkitab, maka runutan perumusan keduanya dimulai dari pengumpulan kitab di Perjanjian Lama lebih dulu, barulah penyusunan Perjanjian Baru dimulai. Pada dasarnya seluruh dari isi Alkitab ini menyatakan firman Allah bagi umatNya. Oleh sebab itu yang terpenting mintalah bantuan tujuan karunia Roh Kudus dalam menerjemahkan isi hati Allah tersebut. Sehingga pada akhirnya naDannti bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan kita mengerti dan dapat melakukan tugas orang Kristen sebagai garam dan terang dunia.

Post a Comment

Previous Post Next Post